Sente | Alocasia macrorrhiza (L.) Schott



Sente termasuk dalam Familia Araceae. Tanaman ini merupakan terna menahun yang tingginya mencapai 3 – 5 m. Sente termasuk tanaman yang beracun yang asalnya dari Ceylon dan bisa ditemukan tumbuh subur di hutan, semak-semak sekitar tumpukan sampah, tanah lembab sekitar sungai, tepi selokan, dan tempat-tempat lainnya dari ketinggian 5 – 1300 m di atas permukaan air laut.

Batangnya kasar dan berwarna coklat kehitaman dengan bagian dalam berwarna putih. Batangnya terletak di atas tanah dengan bagian ujung tegak.

Daunnya bertangkai yang panjangnya 60 – 90 cm dengan bagian pangkal daun membesar dan memeluk batang. Daunnya besar dan lebar, berwarna hijau, dan berbentuk jantung yang terletak berseling. Panjang daun 30 – 90 cm dan lebarnya 20 – 60 cm dengan ujung daun runcing serta tulang dun menonjol dan menyirip 9 – 12 pasang.

Buahnya berkelamin tunggal dan terdapat pada satu pohonserta berwarna hijau kuning. Buahnya berupa buah berry dan berwarna merah.

Sebagian penduduk menanam tanaman ini sebagai tanaman pangan. Seperti pada bagian batang sente yang dapat dimakan. Mula-mula kulit batang sente dikupas kemudian batang dipotong-potong dan direbus dalam air. Kemudian air rebusannya dibuang, dan direbus kembali dengan kaldu atau santan. Setelah itu, potongan-potongan batang senten dapat digoreng dan dimakan.

Senten mempunyai sifat kimia pedas, astringen, hangat, dan beracun yang berfungsi sebagai penurun panas, anti radang, dan menghilangkan bengkak (anti-swelling). Senten mengandung kalsium oxalate.

Bagian rimpang, batang, dan buah tanaman ini dapat digunakan untuk pengobatan. Saat menggunakan rimpang  segar harus memakai sarung tangan karet untuk mencegah keracunan. Cara memakai rimpang sente, yaitu :

-Mengupas kulit rimpang segar kemudian dipotong tipis-tipis dan direndam dalam air bersih selama 5 – 7 hari dengan menukar airnya sesering mungkin lalu dijemur.

-Bila memakai rimpang segar, maka rimpangnya diiris-iris tipis lalu digongseng dengan beras samapai berasnya hangus. Setelah itu, ditambahkan air dan dipanaskan sampai berasnya lunak, kemudian ampasnya dibuang dan airnya diminum.

Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan tanaman ini, antara lain :

-Epidemic influenza, panas tinggi, panas pada malaria

-Diare akut, tipus (Typhoid fever)

-Rematik, keputihan

-TBC paru, TBC kelenjar, bisul, kurap

-Digigit ular, anjing, dan serangga

Pengobatan menggunakan tanaman ini untuk pemakaian dalam dapat dilakukan dengan cara merebus 5 – 10 gr rimpang kering (agak lama) atau mengupas 15 – 30 gr rimpang segar lalu diiris tipis-tipis kemudian digongseng bersama beras dan direbus dengan air sampai berasnya lunak atau selama 3 – 5 jam. Ampasnya dibuang dan airnya diminum. Sedangkan untuk pemakaian luar dilakukan dengan cara mengiris rimpang lalu dipanasi dan ditempelkan ke bagian tubuh yang sakit.

Cara pengobatan untuk beberapa penyakit dapat dijelaskan lebih rinci sebagai berikut :

-Sakit kepala karena angin panas : mengiris tipis tunas sente kemudian ditempelkan ke tempat yang sakit.

-Keputihan : mengiris rimpang tipis-tipis lalu digongseng dengan beras sampai hangus kemudian ditambahkan air dan gula putih lalu direbus sampai sekitar 3 – 5 jam. Ampasnya dibuang dan airnya diminum.

-Bisul : mengiris batang sente tipis-tipis lalu dipanggang sampai panas dan ditempelkan pada tempat yang sakit. Setelah dingin, diganti dengan yang panas.

-Rematik : mengiris rimpang dan akar tipis-tipis untuk dibuat obat luar.

-Batuk : meminum cairan dari tangkai daun.

Catatan :

-Gejala keracunan bila memakai bahan segar disebabkan karena menggongseng dan merebusnya kurang lama akan menimbulkan gejala rasa baal pada lidah dan gejala keracunan sistem syaraf sentral.

-Antidote : pada kasus ringan dapat diatasi dengan minum arak beras atau jahe segar.

-Dilarang mengkonsumsi sente mentah.