Malaka | Phyllanthus emblica L.
Malaka termasuk dalam Familia Euphorbiaceae dengan nama asing Myrobalan. Tanaman ini merupakan pohon kecil yang tumbuhnya lambat dengan tinggi mencapai 7 m dan kadang-kadang bisa sampai 19 m. Malaka tumbuh liar di hutan, di padang rumput, belukar, pedesaan, dan tempat-tempat lain yang berhawa panas pada ketinggia 20 – 1200 m di atas permukaan air laut.
Daunnya tersusun menyirip, keil-kecil dan berbentuk bulat panjang dengan panjang sekitar 1 cm dan terletak berseling. Bunganya kecil dan berwarna kuning serta berkelamin tunggal di satu pohon.
Buahnya berdaging, berbentuk bulat seperti kelereng dengan diameter sekitar 1,5 cm dan berwarna kuning hijau dan setelah matang warnanya menjadi merah kuning.
Buahnya dapat dimakan mentah atau dibuat manisan. Daun dan kulit pohon tanaman ini mengandung zat samak untuk menyamak kulit dan memberi warna biru pada kain dan anyaman bambu.
Sifat kimiawi dan efek farmakologis pada masing-masing bagian malaka, yaitu :
-Buah : pahit, manis, sedikit astringent dan berfungsi sebagai penurun panas (antipiretik), anti radang, menyejukkan tenggorok, memelihara paru, dan obat batuk. Herba ini masuk meridian limpa dan lambung.
-Daun : pedas dan netral serta berfungsi sebagai diuretik.
-Akar : tawar, netral, astringent, hypotensif dan berfungsi membersihkan panas dan racun.
Kandungan kimia dalambuah, biji, daun, dan akar malaka antara lain :
-Buah : mengandung vitamin C, tanin, glucogallin, gallic acid, ellagic acid, corilagin, terchebin, chebulagic acid, chebulinic acid, chebulic acid, 3,6-digalloylglucose, mucic acid, phyllemblic acid, dan emblicol.
-Biji : mengandung linolenic acid, linoleic acid, oleic acid, dan stearic acid.
-Daun : mengandung amlaic acid, lupeol, beta-sitosterol, ellagic acid, gallic acid, 3,6-digalloyl-glucose, corilagin, chebulagic acid, chebulinic acid, dan glucogallin.
-Akar : lupeol, ellagic acid, dan beta-sitosterol.
Buah, akar, kulit pohon, dan daun tanaman ini dapat digunakan untuk pengobatan. Beberapa penyakit yang dapat diobati oleh masing-masing bagian pohon ini antara lain :
-Buah :
-Demam, flu, batuk
-Sakit tenggorok, sakit gigi
-Sariawan, gusi berdarah dan bernanah
-Kencing manis
-Kekurangan vitamin C
-Menghilangkan dahak dan haus
-Diphteria.
-Akar :
-Darah tinggi (hipertensi), radang saluran napas
-Sakit ulu hati (epigastric pain), diare
-Sifilis, chancre, digigit lipan
-TBC kelenjar (Tuberculous lymphadenopathy)
-Daun :
-Bengkak (edema), eczema, bisul
-Digigit lipan dan ular berbisa
-Fistula ani (anal fistula)
Pengobatan menggunakan tanaman ini untuk pemakaian dalam dapat dilakukan dengan cara merebus 10 – 30 gr buah atau 15- 30 gr akar atau 25 – 50 gr daun kemudian menggunakan air rebusannya untuk diminum. Sedangkan untuk pemakaian luar dapat dilakukan dengan cara :
-Buah : diperas airnya kemudian dioleskan ke bagian yang sakit.
-Akar : merebus akar kemudian menggunakan air rebusannya untuk mencuci luka.
-Daun : melumatkan daun dan menurapkannya ke tempat yang sakit atau merebus daundan menggunakan air rebusannya untuk mencuci bagian yang sakit.
Cara pengobatan menggunakan malaka untuk beberapa penyakit dapat dijelaskan lebih rinci sebagai berikut :
-Panas influenza, batuk, sakit tenggorok, haus, kekurangan vitamin C : mencuci buah segar sebanyak 10 – 30 gr kemudian direbus dan menggunakan air rebusannya untuk diminum.
-Kencing manis : merebus 15 – 20 gr buah kemudian menggunakan air rebusannya untuk diminum.
-Ekzema, radang kulit : merebus air dengan air bersih, kemudian setelah dingin airnya dipakai untuk mencuci bagian yang sakit.
-Ekzema, edema, digigt ular berbisa : mencuci bersih daun herba sebanyak 25 – 50 gr kemudian direbus dan menggunakan air rebusannya untuk diminum.
-Diare, radang usus, tekanan darah tinggi : merebus 25 – 30 gr akar kering kemudian menggunakan air rebusannya untuk diminum.
-Radang saluran napas, radang lambung : merebus 25 – 50 gr akar kemudian menggunakan air rebusannya untuk diminum.