Buncis termasuk dalam Familia Papilionaceae (Leguminosae). Tanaman ini berasal dari Amerika yang biasa ditanam sebagai tanaman sayur yang tumbuh baik di atas tanah setinggi 1000 – 1500 m di atas permukaan air laut dengan iklim yang kering.
Buncis termasuk jenis tanaman kacang-kacangan yang batangnya tumbuh melilit, berambut halus dengan panjang 0,3 – 3 m.
Daunnya termasuk daun majemuk yang menjari dengan 3 anak daun dengan helaian daunnya berbentuk bulat telur , pangkalnya membulat, ujungnya runcing, yang kedua permukaannya berambut. Panjang daun mencapai 4,5 – 16 cm dan lebarnya 2,5 – 11 cm.
Tandan bunga keluar dari ketiak daun dengan 1 – 2 pasang bunga yang mahkota bunganya berbentuk kupu-kupu dan berwarna putih menjadi kuning ungu.
Buahnya merupaka buah polong yang panjang berbentuk garis, lurus atau bengkok dengan ukuran bervariasi. Di dalam buah terdapat 4 – 5 biji yang bentuknya persegi panjang, berwarna putih, hitam, dan kuning.
Buncis dikembangbiakkan dengan bijinya. Buah mudanya biasa dijadikan lalap atau sayur, dan apabila sudah tua akan berserat dan keras. Semua bagian dari tanaman ini dapat digunakan sebagai makanan ternak atau pupuk hijau.
Jenis kacang yang disebut Phaseolus vulgaris ada banyak macamnya diantaranya selain buncis adalah kacang merah, yang disebut juga kacang jogo dengan biji berbintik-bintik merah dan tumbuhnya tegak, tidak melilit.
Buncis mempunyai sifat kimiawi manis dan netral. Biji buncis mengandung giucoprotein, tripsin inhibitor, hemaglutinin, stigmasterol, sitosterol, campesterol, allantonin, dan inositol. Kulit bijinya mengandung Leucopelargonidin, leucocyanidin, leucodelphinidin, kaempferol, quercetin, myricetin, pelargonidin, cyanidin, delphinidin, petunidin, malvidin.
Berdasarkan pemeriksaan laboratorium, biji yang rasanya manis tidak beracun, sedangkan yang rasanya pahit beracun (toksik). Dari 100 gr buncis mentah mengandung 17 kalori, 3 gr karbohidrat, 1 gr protein, 0,1 gr lemak, 200 IU vitamin A, 25 mg vitamin B, 18 mg vitamin C.
Bagian biji buncis dapat digunakan untuk pengobatan yang dapat mengobati penyakit :
-Busung air, biri-biri
-Menurunkan tekanan darah
-Menurunkan kadar gula darah
Pengobatan menggunakan buncis dapat dilakukan dengan cara merebus 120 gr biji buncis kemudian menggunakan air rebusannya untuk diminum. Khusus untuk pengobatan busung air dilakukan dengan cara merebus 120 gr biji buncis dicampur 15 gr bawang putih dan 30 gr gula putih kemudian menggunakan air rebusannya untuk diminum.
Catatan :
-Phytohemagglutinin pada biji dapat meningkatkan proses sintesis unsur DNA dan RNA, menghambat reaksi imune dan pergeseran sel darah putih, sel lymphatic menghasilkan lymphocytotoxin yang dapat memusnahkan tumor.
-Buah muda mengandung bermacam zat nutrisi dan glucoside serta dapat meningkatkan fungsi limpa, sebagai diuretik (peluruh kencing), dan mempunyai fungsi anti kanker.
-Rebusan polong bersifat hipoglikemik.