Alamanda termasuk dalam Familia Apocynaceae. Alamanda merupakan tanaman perdu bergetah yang berasal dari Amerika tropis dengan tinggi mencapai 6 m dan di Indonesia dapat ditemukan dari ketinggian 10 – 850 m di atas permukaan air laut.
Alamanda mempunyai jenis daun tunggal yang tebal dan bertangkai pendek. Daunnya berbentuk lanset dengan ujung runcing dan pangkal menyempit, serta mempunyai tepi daun rata dengan permukaan daun mengkilat. Daun Alamanda berwarna hijau tua dan mempunyai panjang 10 – 20 cm serta lebar 2 – 6 cm. Letak daunnya berkarang dengan bilangan 3 – 4 atau berhadapan.
Bunganya keluar dari ujung batang dalam karangan berupa tandan. Bunga alamanda berbentuk lonceng besar dengan mahkota berlekuk lima yang berwarna kuning.
Buahnya berbentuk kotak, bertangkai, dan berkatub dua serta mempunyai biji gepeng.
Alamanda mempunyai sifat kimiawi dengan rasa pedas, pahit, hangat, dan beracun yang dapat digunakan sebagai pencahar (Purgatif) dan emetif (penyebab muntah). Perdu ini mengandung triterpenoid resin.
Bagian daun alamanda dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit antara lain :
-Sembelit
-Demam
-Eczema, bisul, abses, kurap
Getahnya beracun dan dapat digunakan untuk mematikan belatung dan jentik nyamuk.
Pengobatan menggunakan perdu ini dilakukan untuk pemakaian luar yaitu dengan cara mencuci bersih daun segar secukupnya kemudian ditumbuk halus dan membubuhkannya ke tempat yang sakit.
Cara pengobatan menggunakan alamanda untuk demam dan sembelit dapat dijelaskan lebih rinci, sebagai berikut :
-Demam : merebus daun alamanda kemudian menuangkan air rebusan dalam ember/ baskom. Uap dari air rebusan digunakan untuk menguapi badan yang panas.
-Sembelit : merebus daun alamanda secukupnya kemudian meminum air seduhan daunnya.