Cengkeh termasuk dalam Familia Myrtaceae. Cengkeh merupakan tanaman rempah yang berasal dari Maluku, biasa ditanam sebagai tanaman hias di pekarangan atau di kebun tetapi umumnya dibudidayakan. Tanaman ini tumbuh baik pada iklim tropis, tanah subur dengan drainase baik dan tidak tahan terhadap genangan air, serta tumbuh pada ketinggia 1-900 m di atas permukaan air laut.
Cengkeh termasuk pohon rempah dengan tinggi mencapai 5-10 m dengan percabangan banyak mulai dari bawah. Batangnya apabila memar berbau harum.
Daunnya berupa daun tunggal, bertangkai, dan tebal seperi kulit. Helaian daunnya berbentuk bulat telur sampai lanset memanjang, ujungnya runcing,, sedangkan pangkalnya meruncing dengan tepi daun rata dan tulang daun menyirirp. Panjang daun 6-13,5 cm dan lebarnya 2,5-5 cm, serta panjang tangkai daunnya 1-2 cm. Daunnya berwarna hijau yang terdapat bintik-bintik kelenjar tembus cahaya dengan permukaan atasnya mengkilap. Daun mudanya berwarna hijau muda atau coklat muda, tergantung varietasnya.
Bunganya berupa bunga majemuk dalam malai rata yang keluar dari ujung-ujung ranting. Jumlah bunga pada tiap malai 3-21 bunga. Daun mahkota berbentuk tudung, bulat lingkaran, dan berwarna kemerahan dengan panjang 4-5 mm dan rontok di awal. Warna bunganya mula-mula hijau muda, kemudian kuning pucat dan akhirnya merah, lazimnya hanya pada puncak kelopak, kadang-kadang menyeluruh.
Buahnya berupa buah buni memanjang sampai bulat telur sungsang dengan panjang 2-2,5 cm dan berwarna merah gelap sampai ungu tua.
Bijinya kecil dengan diameter sekitar 4 mm dan berwarna coklat muda.
Ada beberapa macam kultvar cengkeh yang ditanam di Indonesia, seperti sikotok, siputih, zanzibar dan sebagainya. Tunas bunga yang dikeringkan dikenal dengan nama cengkeh yang dipakai antara lain untuk bahan penyedap rokok. Minyak cengkeh dapat dihasilkan dari penyulingan serbuk kuntum cengkeh kering (clove oil), serbuk tangkai kuntum cengkeh (clove stem oil), dan cengkeh kering (clove leaf oil) yang banyak digunakan oleh dokter gigi sebagai penghilang rasa sakit, digunakan dalam industri farmasi, penyedap masakan, dan wewangian. Cengkeh dikembangbiakkan dengan biji.
Cengkeh mempunyai sifat kimiawi dengan rasa hangat dan rasanya tajam yang berfungsi sebagai penghangat tubuh, stimulan, aromatik, antiseptik, peluruh kentut (karminatif), anestetik lokal, menghilangkan kolik (antispasmodik), dan obat batuk.
Kandungan kimia dalam cengkeh antara lain minyak atsiri 16%-20%, eugenol 70%-85%, asetil eugenol, alpha,betha-kariofilen, furfural, eugenin, eugenitin, isoeugenitin, isoeugenitol, dan oleanolic acid.
Kuncup bunga cengkeh dapat digunakan untuk pengobatan. Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan rempah ini, yaitu :
-Sakit perut, mulas, mual
-Muntah karena lambung dingin
-Kecegukan (hiccups)
-Rasa sakit di dada dan di perut
-Sakit gigi
-Batuk
-Lemah syahwat
Pengobatan menggunakan rempah ini untuk pemakaian dalam dilakukan dengan cara merebus 1-5 gr (setiap kali pakai) dan menggunakan air rebusannya untuk diminum. Sehari 3-4 kali. Sedangkan untuk pemakaian luar dilakukan dengan cara cengkeh dibuat serbuk, minyak atau saleb kemudian dipakai sebagai obata gosok untuk perut mules, beri-beri, suara serak, rematik, dsb.
Cara pengobatan menggunakan rempah ini untuk beberapa penyakit dapat dijelaskan lebih rinci sebagai berikut :
-Sakit gigi :
1. Gigi yang berlumbang disumbat dengan kapas yang telah diteteskan dengan minyak cengkeh.
2. Menyangrai 10 butir cengkeh lalu digiling sampai halus dan masukkan pada lubang gigi secukupnya kemudian ditutup dengan kapas.
-Perut mulas sewaktu haid : mencuci 7 butir ketumbar, ½ jari rimpang kunyit, ½ butir buah pala, dan 2 butir cengkeh kemudian dipotong-potong seperlunya dan direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah itu, disaring saat hangat lalu diminum.
-Rematik, pegal linu : menumbuk campuran 3 genggam daun muda belimbing wuluh, 10 butir cengkeh, 15 butir merica sampai halus dan ditambahkan cuka secukupnya sampai menjadi adonan seperti bubur. Oleskan di tempat yang nyeri.
-Ramuan penghangat badan : mencuci ½ jari rimpang jahe, 1 jari batang sereh, 5 butir cengkeh, ½ butir buah pala, ½ jari kayu manis, 4 lembar daun jeruk purut, 5 biji kemukus, dan gula aren secukupnya lalu dipotong-potong seperlunya dan direbus dengan 5 gelas air sampai tersisa 3 gelas. Disaring saat hangat lalu diminum, sehari 3 x 1 gelas.
-Masuk angin : menyeduh 10 tetes minyak cengkeh dengan ¼ cangkir air panas dan 1 sendok makan madu kemudian diaduk sampai rata. Diminum saat hangat, 2-3 kali sehari.
-Mual : menyeduh beberapa butir cengkeh lalu diminum sebagai teh.