FAMILIA: Amaranthaceae.
NAMA DAERAH:
Sumatera: bayam kerui. Jawa: senggang cucuk, bayem eri, bayem raja, bayem roda, bayem cikron, tarnyak duri, tarnyak lakek. Nusatenggara: bayem kikihan, bayem siap, kerug pasih. Sulawesi: bayam baduri, kedawa mawau, karawa rap-rap, karowa kawayo, sinau katinting, podo maduri. Maluku: maijanga, na hohoru, baya, loda.
URAIAN TANAMAN:
Terna semusim, batang tegak, tinggi 30-100 cm, kerapkali bercabang banyak. Batangnya berwarna kemerahan, bagian pangkal polos, bagian atas sedikit berambut. Tumbuh liar di semak-semak, tepi jalan dan tanah kosong yang terlantar, dari dataran rendah sampai 1400 m dpl. Daun tunggal, tumbuh berseling, warnanya kehijauan, bentuknya bundar telur memanjang sampai lanset, panjang 1,5-6 cm, lebar 1-3 cm, ujung daun tumpul, pangkalnya runcing, tepi rata kadang-kadang beringgit, tulang daun di punggung menonjol, tangkainya panjang. Pada ketiak daun terdapat sepasang duri keras yang mudah lepas. Bunga berkelamin tunggal, bunga betina berkumpul dalam tukal yang rapat berbentuk bola di ketiak dan bunga jantan berbentuk bulir yang dapat bercabang pada pangkalnya, terdapat di ujung batang berwarna hijau keputihan. Berkembangbia dengan bijinya.
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS:
Rasa manis, pahit, dan sejuk. Masuk meridian jantung dan ginjal. Menghilangkan panas (anti piretik), peluruh kemih (diuretik), menghilangkan racun (anti toksik), menghilangkan bengkak, menghentikan diare, dan membersihkan darah.
KANDUNGAN KIMIA:
Amarantin, rutin, kalium nitrat, piridoksin, garam-garam fosfat, zat besi, vitamin A, C, dan K.
BAGIAN YANG DIPAKAI: Seluruh tanaman.
KEGUNAAN:
- Disentri, diare, buang air besar berdarah (melena).
- Keputihan (Leucorrhea), melancarkan asi (Laktagoga).
- Buang air kemih tidak lancar.
- Sakit tenggorok, radang saluran pernafasan (bronchitis).
- Batu empedu, wasir, TBC kelenjar.
- Radang kulit (piodermi), bisul, digigit ular.
PEMAKAIAN:
Untuk minum: 10-15 gr kering atau 30-60 gr segar, direbus.
Pemakaian luar: gunakan air rebusannya untuk mencuci atau merendam, atau lumatkan atau bakar daun menjadi bubuk lalu bubuhkan pada tempat yang sakit.
CARA PEMAKAIAN:
- Disentri
Cuci bersih 30 gr akar bayam duri segar, tambahkan 15 gr gula enau dan air bersih secukupnya lalu rebus hingga tersisa ½ gelas. Minum sebelum makan.
- Keputihan
Cuci bersih 30-60 gr akar bayam duri segar, tambahkan sedikit gula batu lalu rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas. Dinginkan dan saring lalu minum.
- TBC kelenjar
Cuci bersih 30-60 gr akar atau seluruh tumbuhan bayam duri segar, rebus dengan air bersih dan tambahkan arak secukupnya lalu minum.
- Sakit tenggorokan
Cuci bersih 45 gr akar bayam duri segar dan rebus lalu minum.
- Radang saluran pernapasan
Cuci bersih ¼ genggam daun bayam duri lalu giling halus, tambahkan 3 sendok makan air masak dan sedikit garam. Peras dan saring lalu minum 2 kali sehari.
- Buang air kemih tidak lancar
Cuci bersih 1 potong akar beserta bonggolnya, rebus dengan 2 gelas air bersih hingga tersisa 1 gelas. Minum sekaligus.
- Bisul
Cuci bersih daun bayam duri segar secukupnya lalu giling halus. Campurkan madu secukupnya lalu tempelkan pada bisul dan sekitarnya lalu balut. Diganti 2 kali sehari.
- Wasir
Cuci bersih 1 genggam daun bayam duri segar lalu rebus. Gunakan untuk menguapi dan mencuci wasir.
- Eksim (Dermatitis)
Cuci bersih tanaman bayam duri secukupnya lalu rebus. Tambahkan sedikit garam lalu gunakan untuk mencuci bagian yang sakit.
- Gusi luka dan berdarah
Bakar tanaman bayam duri secukupnya dengan alas genteng lalu jadikan bubuk. Pakai untuk mengolesi bagian yang sakit.
- Menambah produksi ASI
Cuci bersih 1 batang bayam duri seutuhnya lalu giling halus untuk digunakan sebagai tapal di sekitar payudara.
- Demam
Cuci bersih 1 genggam daun bayam duri segar lalu giling halus dan tambahkan air secukupnya. Pakai sebagai tapal pada dahi.