Ketimun termasuk dalam Familia Cucurbitaceae. Tanaman ini dibudidayakan dimana-mana, baik di ladang, halaman rumah, atau di rumah kaca. Tanaman ini tidak tahan terhadap hujan yang terus menerus. Pertumbuhannya memerlukan kelembaban udara yang tinggi, tanah subur yang gembur, dan mendapat sinar matahari penuh dengan drainage baik. Ketimun sebaiknya dirambatkan ke para-para dan tumbuh baik dari dataran rendah sampai 1300 m di atas permukaan air laut. Ketimun diduga berasal dari daerah pegunungan Himalaya di India Utara.
Ketimun merupakan tanaman semusim yang merayap atau merambat, berambut kasar, dan berbatang basah yang panjangnya 0,5 – 2,5 cm. Tanaman ini mempunyai sulur dahan berbentuk spiral yang keluar di sisi tangkai daun.
Daunnya berupa daun tunggal yang terletak berseling, bertangkai panjang, dan berbentuk bulat telur lebar serta bertaju 3-7 . Pangkal daunnya berbentuk jantung, ujung daun runcing, dan tepi daun bergerigi serta daunnya berwarna hijau. Panjang daun 7-18 cm dan lebarnya 7-15 cm.
Bunganya ada yang jantan berwarna putih kekuningan dan bunga betina yang berbentuk seperti terompet.
Buahnya berbentuk bulat panjang dan tumbuh bergantung serta berwarna hijau berlilin putih yang apabila telah tua warnanya menjadi kuning kotor. Panjang buahnya 10-30 cm. Bagian pangkal buahnya berbintil dan banyak mengandung cairan.
Bijinya banyak, berbentuk lonjong meruncing, pipih, dan berwarna putih kotor.
Daun dan tangkai muda ketimun dapat dimakan sebagai lalab mentah atau dikukus. Buahnya bisa dimakan mentah, direbus, dikukus atau disayur. Bisa juga dibuat acar atau dimakan bersama rujak.
Banyak jenis ketimun yang ada di pasar, seperti ketimun biasa, ketimun krai, ketimun wuku, ketimun poan, dan ketimun watang.
Tanaman ini dikembangbiakkan dengan bijinya.
Kandungan kimia yang terdapat dalam bagian-bagian tanaman ketimun, yaitu :
-Bijinya mengandung : minyak lemak, dan karoten
-Daunnya mengandung : kukurbitasin C dan stigmasterol
-Buahnya mengandung : sedikit saponin, enzym pencernaan, glutathione, protein, lemak, karbohidrat, vitamin B dan C.
Buah, dan dan biji ketimun dapat digunakan untuk pengobatan. Beberapa penyakit yang dapat diobati menggunakan tanaman ini, antara lain :
-Tekanan darah tinggi
-Sariawan
-Demam
-Jerawat
-Membersihkan muka berminyak
-Membersihkan ginjal
-Cacingan
Pengobatan menggunakan tanaman ini untuk pemakaian dalam dilakukan dengan cara memarut buah secukupnya atau dimakan mentah. Sedangkan untuk pemakaian luar dilakukan dengan cara mencuci bersih buah secukupnya lalu diparut. Ramuan tersebut dipakai untuk kompres pada demam, dibubuhkan pada luka seperti luka bakar, bercak noda di kulit, jerawat, membersihkan kulit muka yang berminyak, mengurangi kulit yang gatal.
Cara pengobatan untuk beberapa penyakit dijelaskan lebih rinci sebagai berikut :
-Tekanan darah tinggi : mencuci 2 buah ketimun segar lalu diparut. Hasil parutannya diperas dan disaring lalu diminum sekaligus. Lakukan 2-3 kali sehari.
-Sariawan : setiap hari makan buah ketimun sebanyak 9 buah. Lakukan secar rutin.
-Membersihkan ginjal : mencuci ketimun segar lalu diparut. Hasil parutannya diperas dan disaring. Air perasannya diminum sedikit demi sedkit sampai lambung terbiasa menerima cairan ketimun.
-Demam : mencuci bersih ketimun secukupnya lalu diparut. Hasil parutannya diletakkan di atas perut.
-Jerawat : mencuci bersih buah ketimun lalu diiris-iris. Irisan ketimun ditempelkan dan digosok-gosok pada kulit yang berjerawat. Lakukan setiap hari,