kegunaan Utama tanaman Jali bagi kesehatan



Jali termasuk dalam Familia Poaceae (Gramineae). Tanaman ini telah dibudidayakan atau tumbuh liar di hutan, sawah, ladang, dan tanah kosong yang telantar. Jali tumbuh pada tanah lembab dan terkena cahaya matahari dari dataran rendah sampai 1000 m di atas permukaan air laut.



Jali merupakan rumput setahun atau menahun yang berumpun banyak dengan batang tegak dan besar yang tingginya mencapai 1 – 3 m, sukar dicabut dan akarnya kasar.



Daunnya terletak berseling dengan helaian daun berbentuk pita atau lanset yang panjangnya 8 – 100 cm dan lebarnya 1,5 – 5 cm. Ujung daunnya runcing dan pangkalnya memeluk batang yang bagian tepinya kasar dan kasap. Tulang induk menonjol di punggung daun.



Bunga jali keluar dari ketiak daun dan berbentuk bulir. Buahnya merupakan buah batu, berbentuk bulat lonjong dan apabila sudah tua berwarna putih atau biru-ungu. Buah jali berkulit keras. Jenis buah yang dibudidayakan yaitu buah yang lunak dan dapat dibuat menjadi bubur, sedangkan jali yang tumbuh liar mempunyai buah yang keras dan biasa digunakan sebagai anak kalung.



Varietas jali yang terbaik untuk pengobatan adalah Coix lachryma-jobi L. var.mayuen (Roman) Stapf.



Akar jali mempunyai rasa manis, tawar, dan sedikit dingin. Akar ini masuk meridian limpa dan dapat menguatkan limpa, peluruh kencing (diuretik), anti radang, dan dapat mematikan serangga (insecticidal).



Biji jali juga mempunyai rasa manis, tawar, dan sedikit dingin. Biji ini masuk meridian limpa dan berfungsi memperkuat limpa dan paru, menghilangkan lembab, diuretik, anti-radang, membantu penyerapan, mengeluarkan nanah, dan menyembuhkan bisul.



Beberapa kandungan kimia pada tanaman ini untuk masing-masing bagian tanaman, yaitu :



-Buah : mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin B1



-Biji : mengandung asam amino, coixol, coixenolide, coicin



-Daun : mengandung alkaloid



-Akar : mengandung coixol, asam palmitat, asam stearat, stigmasterol, betha dan gama-sitoserol, potassium chlorida, glucose, asam amino, tajin, phytin, dan vitamin B1.



Tanamn ini dapat digunakan untuk pengobatan yaitu pada bagian biji, akar, dan daun. Bagian akarnya dicuci kemudian dijemur untuk disimpan. Buah yang tua setelah dikumpulkan kemudian diambil isinya dan dijemur. Biji tersebut dapat dipakai dalam keadaan segar atau yang telah dikeringkan.



Akar, biji, dan daun herba ini  dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit, antara lain :



-Akar herba dapat mengobati : -Infeksi dan batu pada saluran kencing, kencing sedikit, kencing bernanah

-Bengkak (edema), biri-biri

-Haid terlambat, keputihan (leucorrhea)

-Sakit kunning (jaudice), abses paru, cacingan (ascariasis)



-Biji herba dapat mengobati : -Abses paru, sakit usus buntu

-Diare karena limpa lemah, radang usus (enteritis) kronis

-Bengkak (edema), biri-biri

-Rheumatism seperti sakit otot (mialgia), sakit tulang (ostalgia), sakit sendi (arthralgia)

-Keputihan (leucorrhea)

-Tumor saluran pencernaan, seperti kanker lambung, kanker paru, kanker mulut rahim (cervix), chorionic epithelioma

-Kutil (warts), eczema



-Daun herba ini dapat meningkatkan kondisi tubuh.



Pengobatan menggunakan akar herba dilakukan dengan merebus 15 – 30 gr (yang segar 30 – 60 gr) kemudian menggunakan air rebusan untuk diminum. Sedangkan pengobatan menggunakan biji herba dapat dilakukan dengan cara merebus 15 – 60 gr biji herba kemudian menggunakan air rebusannya untuk diminum atau membuat pil/ bubuk dari biji herba.



Cara pengobatan menggunakan tanaman jali untuk masing-masing penyakit dapat dijelaskan sebagai berikut :



-Verruca plana (kutil) : merebus 10 – 30 gr biji herba kemudian menggunakan air rebusannya untuk diminnum. Ramuan tersebut digunakan untuk 2 – 4 minggu.



-Sakit kuning (jaudice) :  a. merebus akar herba segar kemudian menggunakan air rebusannya untuk diminum beberapa kali/ hari.

b. merebus 60 gr akar jali ditambah 30 gr Artemisia Capillaris dengan gula pasir secukupnya. Diminum 3 x sehari.



-Kencing bernanah, keputihan : merebus 15 – 30 gr akar herba kemudian menggunakan air rebusannya untuk diminum.



-Rheumatism : merebus 30 – 60 gr akar herba kemudian menggunakan air rebusannya untuk diminum. Diminum 2 x sehari atau diminum sebagai pengganti teh.



-Radang paru, demam, batuk sesak : merebus 10 – 15 gr akar herba kemudian dipakai untuk menyeduh madu secukupnya lalu diminum sehari 3 x.







Catatan :



-Wanita hamil dilarang mengkonsumsi tanaman obat ini karena akarnya dapat menginduksi persalinan



-Minyak jali dapat mengurangi kejang otot dan menurunkan kadar gula dalam darah



-Efek farmakologis : jali berisi coixenolide yang efek antineoplastiknya (anti kanker) digunakan pada cervical carcinoma 14 dan Ehrlich carsinoma yang bekerja pada tingkat metaphase. Juga meningkatkan fungsi dari cortex adrenal, imunitas seluler dan humoral.