Kayu Putih | Melaleuca leucadendra
Kayu putih memiliki beberapa nama lokal seperti gelam (Sunda, Jawa), ghelam (Madura), inggolom (Batak), gelam, kayu gelang, kayu putih (Melayu), bru galang, waru gelang (Sulawesi), nggielak, ngelak (Roti), iren, sakelan (Piru), irano (Amahai), ai kelane (Hila), irono (Haruku), ilano (Nusa Laut Saparuna), elan. Kayu putih digunakan sebagai bahan dasar pembuatan minyak kayu putih. Kulit pohon kayu putih mengandung lignin dan melaleucin. Daunnya menghasilkan minyak atsiri, terdiri atas sineol 50-65%, alfa-terpineol, veleraldehida, dan benzaldehida.
Kulit pohon kayu putih rasanya tawar dan netral biasa digunakan sebagai penenang. Daunnya berkhasiat menghilangkan rasa sakit, peluruh keringat, antirematik, peluruh flatus, pereda kolik. Buahnya memiliki khasiat meningkatkan nafsu makan, dan obat sakit perut. Selain itu banyak juga digunakan untuk rematik, radang usus, diare, radang kulit, batuk, demam, flu, sakit kepala, sakit gigi, eksim, nyeri pada tulang dan saraf,lemah tidak bersemangat, susah tidur, dan asma.
Minyak atsiri yang dihasilkan dari tanaman ini dipakai sebagai minyak pengobatan dan dapat dikonsumsi atau lebih umum dibalurkan ke bagian tubuh. Khasiatnya sebagai penghangat tubuh, pelemas otot, dan mencegah perut kembung.
Selain sebagai obat tradisional minyak kayu putih juga dapat dimanfaatkan untuk membersihkan alat elektronik, menghilangkan bekas lem bekas striker, bahkan dapat digunakan sebagai pembersih karat.